Rabu, 31 Mac 2010

Kesenian Daerah PALEMBANG

KESENIAN DAERAH

Seni Tari dapat menunjukan ciri khas suatu daerah demikian juga
Kota Palembangmemiliki berbagai tarian baik trandisional maupun modern yang
merupakan hasil kreasi dari seniman local


TARI GENDING SRIWIJAYA


Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu
agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari
Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada
penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari
Gending Sriwijaya seluruhnya berjumlah 13 orang terdiri dari :


Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih).


Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak)


Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri)


Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria)


Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya


Dua orang pembawa tombak (pria)


TARI TANGGAI


Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau
dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan
memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung,
sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan
tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan
perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan
anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang
ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke
daerahnya






TARI TENUN SONGKET


Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan
para ibu rumah tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan
menenun songket






TARI RODAT CEMPAKO


Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar
tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari
Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah






TARI MEJENG BESUKO


Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu
pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan
tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui
pertemuan seperti ini






TARI MADIK (NINDAI)


Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih
calon, orang tua pria terlebih dahulu dating kerumah seorang wanita dengan
maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang
dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan
keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis
dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan
langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria






DUL MULUK


Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di
Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang
bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan
panggung hiburan






BANGSAWAN


Merupakan bentuk teater tradisional yang lahir sesudah kehadiran
teater Dul Muluk da n mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : ;


1. ;Sumber cerita bebas namun bersifat istana sentries


2. ;Sifat cerita tragedy (sedih)


3. ;Pemeran cerita diperankan oleh jenis kelamin sesungguhnya


4. ;Setting cerita disesuaikan dengan kebutuhan cerita






WAYANG PALEMBANG


Wayang Palembang merupakan warisan dari kesenian Jawa yang
ceritanya sama dengan wayang yang ada di Pulau Jawa, namun bahasa yang digunakan
adalah bahasa Palembang Wayang Palembang aktif dimainkan di RRI stasiun
Palembang

Tiada ulasan:

Catat Ulasan